Yuk Kita Ketahui 12 Indikator Keluarga Sehat Menuju PHBS

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengeluarkan Program Indonesia Sehat yang mulai berlaku pada tahun 2015 hingga 2019. Program tersebut ditujukan untuk membiasakan hidup sehat bagi masyarakat Indonesia.
Untuk mendukung terlaksananya prilaku hidup sehat bagi keluarga inti yang terdiri yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, Kemenkes mengeluarkan 12 Indikator Keluarga Sehat.
Lalu apa saja isi indikator tersebut? Yuk, kita simak bersama-sama:
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
“Dua anak lebih baik”, indikator pertama adalah setiap keluarga wajib untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dari pemerintah. Tujuannya adalah untuk menekan angka kelahiran di Indonesia. Selain menekan angka kelahiran, program KB juga mempermudah untuk mengatur jarak kelahiran satu anak dengan anak selanjutnya. Syarat dari indikator ini adalah ketika sudah ada pelayanan KB di wilayah tinggal keluarga, ikut penyuluhan, dan melaksanakan KB.
2. Persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan
Di beberapa daerah di Indonesia mungkin masih banyak ibu yang melakukan persalinan bukan di fasilitas kesehatan, sebut saja melahirkan dengan bantuan tenaga dukun beranak. Tentu saja cara ini sangat tidak dianjurkan karena dianggap kurang higienis dan tidak dilakukan oleh profesional. Maka dari itu Kemenkes merekomendasikan para ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas kesehatan yang resmi, seperti di bidan dan rumah sakit.
3. Bayi mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap
Indikator ketiga yang harus dipenuhi adalah anak berusia satu hingga dua tahun harus memperoleh imunisasi dasar lengkap. Ini terdiri dari vaksin hepatitis B, DPT, Polio, BCG, dan campak. Keluarga juga harus mengetahui bahwa sebaiknya imunisasi dilakukan oleh tenaga medis dan selalu memantau kebutuhan imunisasi anak.
4. Bayi mendapatkan ASI ekslusif dari ibu
Semua orang tahu bahwa asupan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Bayi harus mendapatkannya pada usia nol hingga enam bulan. Namun bukan berarti bahwa susu formula dilarang. Jika memang ibu mampu memberikan ASI, maka sebaiknya jangan membiasakan bayi untuk minum susu formula.
5. Pertumbuhan bayi dan balita harus dimonitor setiap bulannya
Indikator berikutnya dalam 12 indikator keluarga sehat adalah tumbuh kembang bayi hingga balita harus dipantau setiap bulannya, pertumbuhan bayi dan balita dapat diketahui dengan rutin mengunjungi posyandu atau periksa ke dokter dan puskesmas terdekat. Pemantauan minimal dilakukan dengan menimbang berat badan anak.
6. Pasien tuberkulosis mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar
Tuberkulosis paru membutuhkan perawatan intensif yaitu penggunaan obat yang harus konsisten dalam masa tertentu. Untuk itu bila dalam keluarga ada yang menderita batuk lebih dari dua minggu, maka harus berobat ke dokter. Ini penting untuk mencegah penularan penyakit yang tidak diinginkan. Faktor pendukung yang harus dipenuhi adalah adanya pelayanan kesehatan yang layak di sekitar wilayah.
7. Pasien hipertensi berobat secara teratur
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit yang bisa memicu berbagai penyakit mematikan lainnya. Oleh karena itu, jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit ini, pengobatan harus dilakukan dengan teratur dan serius. Keluarga juga harus mendukung pengobatan ini dengan membiasakan hidup sehat.
8. Seluruh anggota keluarga bebas dari rokok
Rokok selain berbahaya untuk perokok aktif. Orang lain yang berada di sekitarnya, terutama keluarga juga akan terdampak dan menjadi perokok pasif. Hal ini lah yang membuat rokok harus dihindari di lingkungan kelurga dan tidak adanya anggota keluarga yang merokok menjadi satu dari 12 indikator keluarga sehat.
9. Keluarga wajib menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
JKN adalah program asuransi resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya BPJS kesehatan. Seluruh anggota keluarga yang terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) wajib terdaftar. Tujuannya adalah agar bisa mengakses pelayanan kesehatan resmi secara gratis. Warga yang menjadi anggota BPJS tanpa harus membayar premi dengan menunjukan keterangan keluarga miskin.
10. Memiliki akses terhadap air bersih
Indikator selanjutnya adalah keluarga harus mendapatkan akses pada sarana air bersih dan air layak minum. Sarana untuk mendapatkannya bisa berupa PDAM atau sumur yang tidak tercemar. Jika sumber air yang digunakan untuk memasak, membersihkan diri, atau bahkan minum tidak bersih, tentunya penggunanya berisiko terserang berbagai macam penyakit.
11. Keluarga menggunakan jamban yang sehat
12 indikator yang tak kalah pentinganya adalah akses dan penggunaan jamban sehat. Jika keluarga tidak memiliki akses menuju jamban sehat, tentunya lingkungan keluarga juga menjadi kurang sehat dan lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Oleh karena itu, indikator ini baru dinyatakan berhasil ketika keluarga bisa mengakses jamban yang berbentuk leher angsa, bukan lubang, atau sungai.
12. Anggota keluarga dengan gangguan jiwa dirawat dengan baik
Masih banyak orang yang merasa malu atau bahkan menelantarkan anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa. Padahal mereka seharusnya dirawat dengan baik dan mendapatkan pengobatan yang layak. Peran keluarga juga sangat penting untuk kesembuhan pasien gangguan jiwa.
Jadi, sudahkan keluarga kita memenuhi 12 indikator keluarga sehat?
0 Response to "Yuk Kita Ketahui 12 Indikator Keluarga Sehat Menuju PHBS"
Post a Comment
UPDATED : Semua komentar dengan nama "Unknown" atau "Anonim" tidak akan dipublish.